Banten Pajegan atau Gebogan umumnya dikerjakan dan diusung oleh wanita untuk dibawa ke pura dari rumah tempat tinggalnya. Apabila ukuran pajegan sangat tinggi sehingga sangat susah untuk dibawa ke pura, maka pajegan tersebut akan dikerjakan langsung di pura.
Pada saat piodalan di suatu pura atau saat suatu keluarga mempunyai upacara keagamaan, maka tukang banten yang sudah terkenal dan piawai merangkai pajegan akan mendapat pesanan untuk mengerjakan banten pajegan. Satu banten pajegan berukuran 2 meter bisa menghabiskan biaya kira-kira Rp. 500.000 sampai Rp. 1.000.000,- Biaya itu untuk membeli aneka buah-buahan dan bahan-bahan lainnya serta ongkos pembuatnya.
Rangkaian banten Gebogan itu dibuat sedemikian rupa sehingga kelihatan sangat cantik dan menarik bagi siapapun yang melihatnya.
Pada bagian paling bawah sebagai tatakan atau penyangga adalah Dulang atau bokor besar. Kemudian ditengahnya ditaruh batang pisang tegak berdiri untuk menancapkan rangkaian buah yang diberi wadah bokor kecil-kecil. Buah-buahan yang besar dan keras kulitnya (misalnya : buah ental (siwalan), semangka, melon atau jeruk bali) ditaruh paling bawah, kemudian buah berukuran sedang sesuai bentuk dan ukurannya dipasang diatasnya (misalnya ; mangga, jeruk, buah naga, wani, apel, pir, rambutan, duku, anggur dll), . Pada bagian atas dirangkai berbagai jenis kue atau jajanan lokal seperti kue apem aneka warna atau telor dan ada tumpeng. Ada juga rangkaian kue ucur khas Sudaji dan daging ayam serta bahan pangan lainnya. Dan yang paling atas adalah jejahitan canang yang terbuat dari janur (daun kelapa muda) yang menyerupai mahkota dan dihiasi bunga-bunga aneka warna.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar