Upacara Ngusaba Sri (atau Ngusaba Nini) bertujuan memohon waranugraha kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa serta manifestasinya agar memberkahi kemakmuran pada umat manusia, memohon kesuburan terhadap keberhasilan-keberhasilan pertanian dan terhindar dari segala hama penyakit.
Upacara ini biasanya jatuh pada bulan Oktober dan berlangsung tiga hari. Hari pertama diawali dengan piodalan di Pura Sang Peta dan berlanjut di Pura Sang Kumpi. Di hari berikutnya piodalan berlangsung di Pura Desa atau Bale Agung Sudaji. Keesokan harinya berlangsung Upacara Ngerebeg yaitu prosesi dari Pura Desa ke Pura Dalem Sudaji. Pada saat acara Ngerebeg ini, yang biasanya berlangsung sore hari, para pemuka adat seperti Bendesa, Penyarikan, Kubayan, Kelian Subak, Kelian Dusun Adat (Kelian Tempek), Pecalang, Saye, Teruni, Sekeha Gong Gede, Sekeha Baleganjur dan perwakilan dari pemilik lahan basah menyungsung Simbol Cili (Perwujudan Dewi Sri)
Keesokan harinya adalah hari terakhir dari perayaan Karye Nyeri yaitu Upacara Merejang yang merupakan rangkaian penutupan Piodalan Nyeri.