Beliau adalah tokoh seniman ukir yang sangat terkenal tidak saja di Sudaji, tetapi juga diluar desa Sudaji. Karya-karyanya yang berupa ukiran baik itu kayu atau pasir hitam (bias melela) banyak menghiasi rumah-rumah atau tempat suci. Gaya ukirannya tergolong istimewa dan sulit diikuti oleh seniman lain. Banyak orang menganggap hasil karyanya "metaksu".
Sosok Bapak Toko yang bersahaja
Bapak Toko mendedikasikan seluruh hidupnya sebagai seniman. Profesi yang dilakoninya ini sudah dimulai saat usia remaja hingga kini. Di umurnya yang saat ini lebih dari 70 tahun, beliau masih tetap energik memainkan pahatnya dan "pemotok" (palu kayu untuk mengukir). Saat bekerja menyelesaikan karya seninya, beliau sangat menikmati dan menjiwai pekerjaannya. Mungkin karena penjiwaannya itu, karya-karyanya sangat mengagumkan dan metaksu.
Bapak Toko sedang mengerjakan pesana ukiran
Rumahnya yang sekaligus sebagai studionya tampak sederhana, terletak dipinggir jalan raya Kajekangin-Ceblong, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan Buleleng. Hampir tidak ada karya seni yang menjadi koleksi pribadinya, karena semua terjual atau dikoleksi orang lain. Karena talentanya yang luar biasa, banyak orang ingin belajar mengukir kepada Bapak Toko, dan sudah banyak terlahir generasi penerus berkat bimbingan dan binaan beliau.
Salah satu hasil karya Bapak Toko berupa ukiran bias melela
Beberapa anak buah binaan Bapak Toko yang kini sudah profesional sebagai tukang ukir
Patung singa dari kayu hasil karya Bapak Ketut Toko
Bapak Ketut Toko sedang mengerjakan patung singa dari pasir melela di wantilan Sudaji bersama anak buahnya
Tidak ada komentar :
Posting Komentar