Di usianya yang sudah lebih dari 60 tahun (lahir sekitar tahun 1944) beliau masih tetap enerjik dan selalu penuh tawa dan canda. Sifatnya yang rendah hati membuat orang lain menyenanginya untuk berbincang-bincang.
Selain membuat bade/wadah beliau juga membuat ukiran kayu, paras, pasir hitam (bias melela) sanggah dan lain-lain pekerjaan seni.
Kini anaknya Wayan Astawa sudah ikut aktif membantu Bapak Ketut Subrata dan mengikuti jejaknya sebagai seniman.
Bapak Ketut Subrata
Bapak Ketut Subrata sedang mendirikan konstruksi bade bersama anaknya
Bapak Ketut Subrata memasang perhiasan bade
Santai dua generasi Bapak dan Anak
Bade/wadah karya Bapak Ketut Subrata saat diarak pada upacara ngaben